Pasokan senjata yang dikirim oleh negara-negara Barat hanya akan memperpanjang konflik Ukraina dan Rusia. Solusi untuk menghentikan perang kedua negara hanya bisa dilakukan melalui pembicaraan.
“Saya pikir senjata yang dipasok ke Ukraina jutru mendorong kelanjutan operasi tempur. Dengan mengirimkan senjata, itu artinya kami tidak mencari solusi damai untuk penyelesaian konflik melalui pembicaraan,” ujar Marine Le Pen, politisi yang kalah dalam pemilihan presiden Prancis saat diwawancarai stasiun radio France Inter, Selasa (15/11).
Le Pen mengecam pihak-pihak yang mendukung pengiriman senjata dengan dalih bahwa konflik di Ukraina bisa diakhiri dengan cara saling menyerang.
“Sangat naif untuk berpikir bahwa serangan dapat mengakhiri konflik. Konflik ini harus dihentikan, satu-satunya jalan keluar adalah diplomatik, bukan militer,” tutur Le Pen.
Le Pen memang dikenal sangat dekat dengan Rusia. Pemimpin sayap kanan di parlemen Prancis itu menghadapi banyak kritik karena dianggap pro Kremlin.
Le Pen juga dikecam karena secara terang-terangan menyatakan bahwa Rusia tidak menginvasi Krimea pada tahun 2014.