Tokoh nasional, Rizal Ramli angkat suara terkait drama pencopotan dirinya sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana yang dikisahkan politisi senior PDIP, Panda Nababan. Menurutnya, sebagian kisah yang dituturkan wartawan senior itu di dalam acara Total Politik tak semuanya benar.
Menko Ekuin era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menegaskan bahwa dirinya sama sekali tak pernah meminta waktu untuk bicara empat mata dengan Jokowi usai dieliminir dari Kabinet.
“Setelah keluar ruangan, saya ketemu Luhut Panjaitan. Dia ngomong ke saya, Zal gua nih dipanggil Jokowi, tolong tunggu ya, saya mau ngomong sama Rizal,” tutur Rizal Ramli menirukan ucapan Luhut, Senin (28/11).
Setelah berjumpa Jokowi, lanjutnya, Luhut mengajaknya berbincang-bincang.
“Ia mengaku, tidak menyangka tiba-tiba ditunjuk menggantikan saya. Ndak tahu apa betul dadakan, atau tahu sebelumnya. Yang jelas waktu dengar omongan LBP itu, saya ketawa-ketawa saja,” sambung Rizal Ramli.
Rizal melanjutkan, dirinya dipecat karena JK terganggu kasus korupsi RJ Lino di Pelindo dan proyek-proyek pengusaha-penguasa alias peng-peng yang dihentikannya. Termasuk proyek anaknya rencana bangun storage BBM di Merak dan penghentian reklamasi Teluk Jakarta yang melibatkan Podomoro Grup milik Aguan.
Sebelumnya, Budi Waseso atau Buwas dipecat sebagai Kepala Bareskrim karena menangkap RJ Lino terkait korupsi di Pelindo. Menurut pengakuan Jokowi ke Rizal Ramli, pemecatan Buwas atas bujukan JK, yang ternyata memiliki banyak bisnis KKN di Tanjung Priok.
Rizal Ramli tidak terima Buwas dipecat karena orang lurus tapi tegas. Jokowi berjanji kepada RR akan mengangkat lagi Buwas langsung di bawah Presiden sebagai Kepala Badan Narkotika Nusantara (BNN).
Sebelumnya, ramai diberitakan oleh para awak media terkait peristiwa sebelum digantikannya Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Maritim, yang kemudian berganti nomenklatur menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, oleh Luhut Binsar Panjaitan (LBP).
Pemberitaan yang mengutip pernyataan Panda Nababan ini menggambarkan bahwa Rizal Ramli sejak awal menunjukkan sikap tidak senang pada Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden.
Bahkan, Panda mengungkapkan jika Rizal Ramli sempat menolak menjabat tangan JK dalam sidang kabinet.
Tapi, ada paparan Panda Nababan yang dikoreksi oleh Rizal Ramli, yaitu saat pernyataan Panda Nababan terkait mantan Anggota Tim Panel Ekonomi PBB bersama tiga peraih Nobel itu meminta waktu 5 hingga 10 menit untuk bicara dengan Presiden Jokowi. Karena masih ada menteri lain yang menunggu giliran, akhirnya Rizal Ramli diminta menunggu di ruangan lain.
Termasuk juga pernyataan, setelah selesai 2 jam lebih, Pratikno mengingatkan Jokowi bahwa Rizal Ramli masih menunggu. Jokowi lalu bertanya ke JK mengenai Rizal. JK saat itu meminta untuk meninggalkan saja Rizal Ramli. Akhirnya Jokowi dan JK pergi meninggalkan Rizal Ramli yang masih menunggu lewat pintu lain.