Badai pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai menerpa bisnis media. Salah satu media terbesar di Amerika Serikat, yakni, CNN, telah mengumumkan bakal merumahkan karyawannya sejak Rabu (30/11).
Diperkirakan hal ini akan berdampak pada ratusan staf di jaringan berita global tersebut, dan menandai pemotongan terdalam untuk perusahaan dalam beberapa tahun.
Chris Licht, yang mengambil alih sebagai kepala eksekutif jaringan pada bulan Mei, menggambarkan pemotongan dalam memo semua staf
“Pemotongan tenaga kerja ini adalah pukulan bagi perusahaan. Sangat sulit untuk mengucapkan selamat tinggal kepada salah satu anggota, sebuah tim di CNN, apalagi banyak orang,” ujar Chris Licht, Kepala Eksekutif CNN dalam memo internalnya kepada semua staf, dikutip dari CNN, Kamis (1/12).
Para karyawan terlihat begitu cemas dalam menghadapi PHK sejak Licht memberi tahu mereka sejak bulan lalu. Saat itu dia mengatakan perusahaan akan memberi tahu sejumlah individu, khususnya bagi sebagian besar kontributor yang dibayar mereka akan perlahan-lahan dilepaskan perusahaan.
PHK terjadi ketika perusahaan media dihantam oleh kondisi ekonomi yang melambat dan memukul sektor periklanan. Licht mencatat pada bulan Oktober, ada kekhawatiran luas atas prospek ekonomi global dan CNN harus memasukkan risiko itu ke dalam perencanaan jangka panjang.
Perusahaan media sosial seperti Facebook (FB)-induk Meta, yang juga mengandalkan pendapatan iklan, juga melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir.
Sebelum tahun ini, pemotongan besar terakhir yang terjadi di perusahaan terjadi pada tahun 2018 ketika kurang dari 50 orang terkena PHK karena perusahaan merestrukturisasi bisnis digitalnya.