Selasa, 10 September 2024
spot_img

Said Didu: Proyek Kereta Cepat Semakin Aneh, yang Salah Hitung China, Tapi Rakyat Indonesia Disuruh Bayar

BERITA TERKAIT

Kerja sama antara-Indonesia dan China dalam pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) semakin aneh dan tak masuk di akal.

Misalnya, hingga kini, pemerintah Indonesia maupun China masih berdebat soal besaran pembengkakan anggaran proyek yang sudah berjalan itu.

Hitungan Indonesia, anggaran KCJB mengalami pembengkakan hingga 1,4 miliar dolar AS. Namun hitungan tersebut ternyata berbeda dengan China.

Ironisnya, pembengkakan anggaran tersebut dibebankan kepada Indonesia.

“Kereta Api Cepat makin aneh. Yang salah hitung mereka, yang menekan mereka, tapi yang berjuang ambil uang rakyat untuk menutupi kesalahan tersebut adalah pemerintah (Indonesia),” kritik mantan Sekretaris BUMN, Said Didu dikutip dari akun Twitternya, Jumat (9/12).

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi sebelumnya mengatakan, pembengkakan 1,4 miliar dolar AS bagi China terlalu besar.

Perbedaan hitungan pembengkakan antara Indonesia dan China terjadi karena pihak China tidak menyertakan pajak lahan.

“Pemerintah China belum mengakui ada pajak pengadaan lahan, investasi persinyalan GSMR, karena di sana fee. Ada beberapa kondisi yang di China itu berbeda dengan Indonesia,” ujar Dwiyana.

spot_imgspot_img
spot_img

Hot Topics

Related Articles