Koordinator Indonesia Bersih (KIB), Adhie Massardi, menilai, rencana pemerintah memberikan subsidi bagi masyarakat yang hendak membeli motor dan mobil listrik di tahun 2023 suatu hal yang jahat. Sebab di satu sisi, pemerintah juga mengurangi subsidi pembiayaan iuran BPJS, pupuk, bahan bakar minyak (BBM), hingga tarif dasar listrik (TDL).
Adhie Massardi mengatakan, wacana yang didengungkan pemerintah itu menyimpang dari cita-cita bernegara, yakni mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia dan bukan justru menindas rakyat kecil.
Menyambung statment Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil saat protes dana bagi hasil produksi minyak yang dirasa tidak adil, Adhie Massardi menilai memang ada iblis dan setan yang sedang menggoda penguasa sehingga penindasan terjadi.
“Provokator paling potensial goda penguasa untuk menyimpang dan menindas rakyat adalah iblis dan setan. Ini nyata. Ada dalam Kitab Suci semua agama Ilahi,” ujar Adhie.
Atas dasar itu, kata Adhie, jalan terakhir yang bisa ditempuh adalah para pemuka agama menggelar doa bersama, atau dalam agama Islam disebut ruqyah di Istana Negara dalam rangka mengusir watak iblis dan setan.
“Maka saatnya para pemuka agama gelar doa bersama (ruqyah) di Istana & Kemenkeu untuk usir iblis dan setan,” tegasnya.
Sebab, sambungnya, selama ini kritik dan unjuk rasa rakyat dinilai sudah tak mampu meluruskan jalannya pemerintahan agar seusai amanat konstitusi.
“Jalan akhir dengan doa bersama, minta pertolongan Allah Subhanahu wa ta’ala,” pungkasnya.