Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono mengingat kembali kesalahan besar Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengeliminir Rizal Ramli dari Kabinet Kerja.
Menurut Arief, kinerja Rizal Ramli dalam memimpin Kementerian Maritim dan Sumber Daya saat itu sangat baik. Bahkan, sambung Arief, banyak prestasi yang ia torehkan walau hanya menjabat selama 11 bulan. Misalnya, sebut Arief, pengembangan destinasi wisata yang memberikan stimulan bagi perekonomian Indonesia agar semakin maju.
Namun, memang diakui Arief, kala itu Jokowi tak berdaya pada kekuatan oligarki yang terus mendesaknya supaya Rizal Ramli dikeluarkan dari Kabinet, lantaran ekonom yang terkenal dengan jurus rajawali ngepret dan rajawali bangkit ini memiliki pemikiran yang terlalu lurus dalam mengemban tugas negara, sehingga hal itu mengganggu kepentingan oligarki.
“Rizal Ramli itu enggak mundur, dipecat itu, di-reshuffle. Padahal, kinerja dia waktu itu sebagai Menko Maritim sangat bagus,” kata Arief dalam perbincangannya di Total Politik.
“Cuman karena dia terlalu lurus, jadi enggak disukai gitu loh, harusnya dia bisa belok dikit. Namun, seorang Bang Rizal Ramli enggak bisa begitu. Kalau lurus-lurus benar ya akhirnya enggak disukai,” tambahnya.
Lebih lanjut Arief Poyuono menyebutkan bahwa Rizal Ramli adalah orang yang paling berkomitmen dan konsisten untuk kemajuan bangsa.
“Lah iya Bang Rizal itu orang yang komit, orang yang konsisten dengan kemajuan negeri ini ya,” ujar Arief.
Rizal Ramli di mata Arie Poyuono juga sangat berbeda dengan mentri-menteri Jokowi yang tidak memiliki keberanian dalam membela rakyat, karena takut direshuffle atau diganti oleh Jokowi sendiri.
“Sekarang jabatan menteri kan enak, ngapain mereka enggak berani mundur sebelum dipecat jokowi,” ujar Arief Poyuono.
“Mana ada menteri jaman Jokowi berani mundur, enggak ada,” tandas Arief.