Presiden Joko WIdodo (Jokowi) mengungkapkan, awal tahun 2023 ini sudah ada beberapa negara yang ekonominya sakit, sehingga terpaksa harus menjadi pasien International Monetary Fund alias IMF.
Berdasarkan data yang diperolehnya melalui Menkeu Sri Mulyani, jumlah negara sakit yang sudah menjadi pasien IMF per hari ini adalah 16 negara. Sementara itu, 36 negara lainnya, antre menjadi pasien IMF.
“Tahun ini, saya baru saja tadi pagi telepon Menkeu, berapa sih (negara yang sakit). Ternyata ada 16 negara sudah menjadi pasien IMF karena ambruk ekonominya dan 36 negara antre di depan pintu IMF karena sudah tidak memiliki kekuatan ekonominya,” kata Jokowi dalam Pidato Perayaan 50 Tahun PDIP di Jakarta, Selasa (10/1).
Jokowi mengingatkan, kondisi itu harus diwaspadai, termasuk Indonesia. Apalagi katanya, berdasarkan peringatan IMF, kondisi ekonomi di 2023 ini diperkirakan semakin sulit karena sepertiga negara di dunia akan terjerembab ke dalam jurang resesi.
Jokowi mengakui, ekonomi Indonesia pada 2022 kemarin masih tumbuh kuat dibanding negara lain. Ketahanan ekonomi itu tambahnya, disebabkan oleh kebijakan tepat yang diberlakukan pemerintah dalam membangun infrastruktur, melakukan hilirisasi sumber daya alam dan melakukan industrialisasi.
“Meski kita tumbuh baik di 2022, kita tetap harus hati-hati. Jangan keliru ambil kebijakan sehingga membawa kita pada kekeliruan yang besar,” tandasnya.