Gelaran pemilihan presiden dan wakil presiden yang bersamaan dengan pemilu serentak 2024 yang tidak kurang dari satu tahun memunculkan banyaknya lembaga survei. Namun, hasil polling soal popularitas dan elektabilitas figur-figur yang potensial diusung seolah sudah ditentukan.
Memang, di satu sisi, survei bermanfaat untuk memberikan gambaran figur pada publik. Namun, di sisi lain banyaknya survei juga memunculkan pertanyaan seberapa sahih data yang disajikan.
Menurut tokoh nasional, Rizal Ramli, survei atau polling di Indonesia memang punya berbagai rekam jejak. Meski secara umum banyak diragukan pada hari-hari ini.
“Track record dan ketepatan polling politik di Indonesia secara umum diragukan,” ujar Rizal Ramli melalui cuitannya di Twitter yang ditulis redaksi pada Kamis (22/2).
Bahkan, sambung Rizal Ramli, yang lebih disesalkan lagi, ada beberapa lembaga ternama melakukan survei “berbayar” sebagai katrol elektabilitas tokoh tertentu, yang menurutnya hasilnya perlu dibedah.
“Apalagi PollsteRP berbayar,” tandas Rizal.