Sosok Rizal Ramli diyakini mampu mengatasai berbagai masalah yang tengah terjadi di Indonesia, termasuk resesi ekonomi, penegakan supremasi hukum dan hak asasi manusia (HAM), serta memulihkan kembali demokrasi yang sudah rusak.
Demikian pendapat peneliti senior Institut For Strategic And Development Studies (ISDS), M Aminudin dikutip dari INews beberapa waktu lalu.
Menurut Aminudin, pengalaman Rizal Ramli yang sukses mengukir prestasi saat berada di dalam Kabinet Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi fakta yang tak bisa dipungkiri. Misalnya, sebut Aminudin, sejarah mencatat bahwa ekonom yang memiliki jurus “rajawali ngepret” dan “rajawali bangkit” itu pernah menaikan pertumbuhan ekonomi dari negatif 3 persen ke positif 4,9 persen.
“Yang bisa membawa perubahan lebih baik saat ini hanya Dr. Rizal Ramli. Rizal Ramli sudah teruji mampu mengatasi krisis ekonomi dan tata pemerintahan yang baik,” tutur Aminudin.
Bahkan, terkait pengentasan kemiskinan, Aminudin mengungkapkan, Rizal Ramli ketika menjabat menteri perekonomian kabinet Gus Dur tercatat tercepat atasi kemiskinan 4.29% setahun dan mengurangi kesenjangan ekonomi di Indonesia yang ditunjukkan oleh indikator rasio gini.
“Tercatat koofisien Gini Ratio terendah Indonesia sepanjang 50 tahun terakhir terjadi di akhir zaman Gus Dur, yaitu sebesar 0,31. Yang terdekat dengan capaian Gus Dur adalah era Suharto di tahun 1993, Gini Ratio sebesar 0,32,” jelasnya.
Selama era Gus Dur, lanjut Aminudin, tim sukses ekonomi mengurangi beban utang sebesar USD 4,15 miliar. Selain itu yang juga secara mengagumkan, ternyata pertumbuhan yang terjadi di era Gus Dur lebih berkualitas dibandingkan era pemerintahan setelah hingga Jokowi sekarang ini.
“Karena kuncinya sukses menekan inflasi dan membangkitkan sektor riil terutama pertanian. Kualitas yang berbeda dari era pasca Gus Dur, yang pertumbuhan ekonominya mengikuti memburuknya distribusi pendapatan,” tegasnya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, mengatakan, Pilpres 2024 adalah momentum bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang memiliki visi perubahan untuk bangsa. Menurut Jerry, hanya Rizal Ramli lah figur yang memiliki komitmen teguh, memiliki leadership yang kuat, berintegritas, dan memiliki kapabilitas.
“Jadi capres yang saat ini selain Rizal Ramli, hanya adopsi grand design Jokowi. Jadi kalau bukan antitesa Jokowi maka akan sulit bagi calon manapun menang,” kata Jerry.
Ganjar Pranowo, sambung Jerry, saat ini posisinya sudah terganjal, apalagi Ganjar telah menolak timnas Israel dalam dunia sepak bola U-20. Prabowo juga akan melanjutkan program Jokowi salah satunya IKN di Kalimantan. Saat ini Prabowo telah berubah total, ia tak segarang waktu lalu, ketika dia belum bergabung dengan Jokowi
“Contohnya banyak kebijakan Jokowi yang tak pro rakyat tak dihadangnya,” tutur Jerry.
Menurutnya, Rizal Ramli adalah ekonom terbaik tanah air dan peduli rakyat kecil. Selain itu Rizal Ramli juga mempunyai grand strategy ekonomi dan master plan yang kuat untuk membuat Indonesia menjadi lebih baik dan lebih sejahtera ke depannya.
“Saya complain narasi Yusril yang tak melihat capres alternatif yang anti pencitraan bahkan anti oligarki. Kalau saya nilai apa yang disampaikan dia (Yusril) bukan tipe dia juga,” imbuhnya.
Jerry mengemukakan, saat ini publik ingin pemimpin yang pintar, bukan pencitraan. “Kalau krisis ekonomi maka Rizal Ramli jagoannya. Kalau public policy maka Anies jawaranya. Kedua tokoh ini masih di atas Prabowo, Airlangga, Ridwan Kamil sampai Ganjar,” tandasnya.