GARIS kemiskinan di Indonesia menurut data tahun 2011 adalah 1,9 dollar/hari. Ekuivalen Rp 30 ribu. Di Semarang cukup sekali makan nasi kucing.
Jika garis kemiskinan dinaikkan jadi 3 dollar/hari, ekuivalen Rp 45 ribu, berarti cukup untuk makan satu setengah piring sehari.
Kalau dibelikan mie instan, maka bisa sepuluh bungkus. Artinya, cukup untuk makan sehari tiga kali
.
Dengan tiga dollar sehari, berarti seratus delapan juta rakyat Indonesia hidup miskin. Nah, bagaimana menyiasatinya agar mereka kenyang?
Disuruh nonton video “keberhasilan pembangunan infrastruktur” bisa bikin kenyang pikirannya, bahagia dan bangga walau perut keroncongan.
Coba dana dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) di Kementerian Keuangan yang senilai Rp 349 triliun dibagikan kepada 270 juta rakyat Indonesia, maka masing-masing mendapat Rp 13 juta. Dengan uang segitu, masyarakat juga bisa membuka usaha kecil-kecilan, seperti dagang pisang oreng, es campur, mie ayam, dan lain-lain.
Sayang, pejabat yang mengatur anggaran lebih mementingkan dirinya sendiri. Uang ratusan triliun yang berasal dari setoran pajak rakyat disulap oleh sebagian pegawainya Sri Mulyani Indrawati menjadi barang mewah, seperti, Harley Davidson dan Rubicon, yang tentunya tak membuat perut kenyang.
Oleh: Suchjar Effendi, Direktur World University Indonesia (WUSKI), Peneliti Ekonomi Politik & Analis Geopolitik dan Geoekonomi