Perguruan Silat Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih menggelar pelantikan pengurus baru PGB Bangau Putih Cabang D.I. Yogyakarta periode 2023-2028 di Gedung Teater Arena, Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta (sabtu, 08/07/2023).
Ketua terpilih Bagus Yoga Satatagama menjelaskan bahwa dalam acara pelantikan ini dihadiri oleh Sesepuh dan Dewan Guru, Ketua Umum Dewan Keorganisasian Pusat, Sekretaris Majelis Tinggi Perguruan (MTP), Pimpinan Umum, Ketua Tao Kung Pusat dan Pimpinan Pelatih Pusat, unit-unit latihan PGB Bangau Putih Cabang Yogyakarta, perwakilan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Yogyakarta, warga PGB Bangau Putih dan tokoh-tokoh lainnya.
Acara pelantikan ini menjadi langkah penting dalam perjalanan organisasi untuk memperkuat dan mengembangkan seni beladiri di Yogyakarta. Bagus Yoga Satatagama berharap kepengurusannya nanti mampu mengimplementasikan silat ini tidak semata-mata sebagai warisan seni tradisi belaka, akan tetapi menjadi bagian budaya yang lestari dalam laku dari setiap anggotanya.
“Silat PGB Bangau Putih sebagai seni beladiri ini sangat erat kaitannya dengan pengembangan kepribadian, disiplin, ketangkasan, dan menghormati nilai-nilai budaya yang melekat dalam lelaku manusia. Jadi harapan saya dalam kepengurusan kami ke depan, setiap anggota atau warga PGB Bangau Putih dapat mengembalikan kembali ilmu yang diperolehnya di perguran kepada masyarakat.”
Ketua Organisasi Pusat PGB Bangau Putih, Jemmy Charter yang ikut hadir dalam acara ini mengungkapkan harapannya agar kepengurusan baru ini ke depannya dapat membangun kembali kesadaran dan komitmen tulus warga perguruan sehingga melahirkan persatuan yang kokoh dalam organisasi sehingga kita bisa bahu-membahu memperkuat bangsa ini melalui ilmu dan kebudayaan.
“Sejatinya bagi seorang warga PGB Bangau Putih memiliki nilai-nilai yang diyakini sebagai sumpah warga persatuan yang bermuara pada implimentasi kehidupan sehari-hari di masyarakat,” jelas Jemmy Charter.
Pelantikan ini juga menjadi momen untuk memperkuat lingkaran keluarga warga persatuan PGB Bangau Putih melalui upaya silaturahmi. Guru Besar PGB Bangau Putih, Gunawan Rahardja berpesan silat sebagai seni olah tubuh sangat erat katannya dengan teknik dan keterampilan beladiri sehingga menemukan jiwa manusia dengan karakter yang kuat.
“Semangat dasar perguruan silat PGB Bangau Putih adalah pentingnya kesadaran selama seseorang menempa diri untuk meraih spirit dan menemukan kemurnian jiwa. Upaya yang penting untuk membangun badan dan membangun jiwa manusia. Tentu hal ini perlu komitmen, ketulusan, dan kepedulian serta latihan telus menerus. Dan saya berharap kepengurusan baru PGB Bangau Putih Cabang Yogyakarta terus menggaungkan dan mengimplementasikan semangat ini,” ujar Guru Besar Gunawan Rahardja.
Dalam upaya memperkuat organisasi, pengurus di bawah kepemimpinan Bagus Yoga Satatagama telah menyusun rencana kerja dengan penekanan seni budaya yang inovatif. Rencana ini mencakup peningkatan kualitas pelatihan dan pembinaan para anggota, pengembangan program-program pendidikan, serta partisipasi aktif dalam kebudayaan seni beladiri baik nasional dan internasional.
Pengurus baru juga berkomitmen untuk memperluas jaringan kerja sama dengan pihak-pihak lainnya yang mempunyai kepeduan terhadap kedubayaan seni beladiri silat untuk saling memajukan pengetahuan dan pengalaman bersama. Mereka juga akan mendorong partisipasi aktif anggota dalam kegiatan sosial dan kegiatan bakti kepada masyarakat.
Tentang PGB Bangau Putih
Persatuan Gerak Badan (PGB) Bangau Putih didirikan pada tanggal 25 desember 1952 oleh Suhu Subur Rahardja (Lim Sin Tjoei) kemudian dipanggil murid-muridnya dengan sebutan Babah Tjoei atau Encek (paman) Bacih. Dalam perjalanannya Subur Rahardja berjanji untuk mendidikasikan hidup dan waktunya untuk kemajuan perguruan silat. Karena itu pula, Encek Bancih pun kemudian menyandang gelar Suhu (guru).
Persatuan Gerak Badan dinamakan demikian sebab pada setiap gerak dari badan manusia dapat menjadi kekuatan. Gambar bangau putih diilhami dari sebuah perkumpulan di Jakarta yang sudah bubar, bernama Hian Tong Hwe, dan juga karena Suhu sangat menyukai bangau sebab putih bersih, lemah gemulai, tenang dan senang berkumpul. Burung Bangau adalah hewan yang bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dapat terbang tapi tidak terlalu tinggi artinya burung bangau tidak bisa terlalu jauh dari dunia (bumi) dan juga tidak terikat secara total, juga burung bangau memiliki gaya hidup harmonis, senang berkelompok tapa ribut: yang paling utama dalam jiwa bangau putih adalah sifat ketenangannya.
Sepeningalannya Suhu Subur pada 1986, seluruh sesepuh PGB Bangau Putih telah sepakat untuk memilih Gunawan Rahardja, anak ke 6 Suhu Subur dari 8 bersaudara sebagai penerus memimpin perguruan. Di bawah kepemimpinan Guru Besar Gunawan Rahardja, PGB Bangau Putih terus berkembang degan bertambahnya cabang-cabang dan anggota perguruan baik di dalam maupun di luar negeri. Kini PGB Bangau Putih mempunyai cabang-cabang di Eropa dan Amerika Serikat.