Jumat, 11 Oktober 2024
spot_img

Jumhur Hidayat: Omnibus Law Kebijakan Bajingan dan Tolol, Tak Ada yang Salah dengan Ucapan Rocky Gerung

BERITA TERKAIT

Pernyataan pengamat politik Rocky Gerung terkait bajingan tolol yang ditujukan ke Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) sudah tepat. Pasalnya, kejengkelan buruh yang bertahun-tahun berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja tak pernah didengar oleh pemerintah.

Menurut Ketua Umum (Ketum) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Moh Jumhur Hidayat, Rocky Gerung merupakan figur yang tidak peduli terhadap personal seseorang yang dikritiknya, melainkan melihat dari kebijakannya.

“Setiap orang yang dia kritik habis, begitu selesai tidak menjabat, ya enggak diapa-apain sama dia. Tapi sahabatnya dia pun, ketika menjabat dihabisi juga. Karena dia orangnya memang sangat idealis, rasional,” kata Jumhur kepada wartawan, di Sekber Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) di Jalan Taman Cilandak Raya nomor 47, Jakarta Selatan, Selasa (8/8).

Dengan demikian, sambung Jumhur, pernyataan Rocky yang dianggap menghina Presiden Joko Widodo sebenarnya tidak ditujukan kepada personal, melainkan terhadap kebijakan Jokowi selama menjabat sebagai Presiden RI.

“Jadi kebijakan-kebijakan seperti itu saya juga mengatakan itu adalah kebijakan yang bajingan dan tolol. Dan banyak rezim ini melahirkan kebijakan-kebijakan yang bajingan dan tolol, banyak. Omnibus Law adalah kebijakan bajingan dan tolol, arogan, sombong, saya bisa pastikan itu. Itulah yang kira-kira kalau Rocky menyatakan sesuatu itu di seputar itu, kebijakan,” tegas Jumhur.

Bahkan, Jumhur melihat, Rocky diyakini merasakan kejengkelan dari kaum buruh yang bertahun-tahun berdemonstrasi sejak meminta Perppu Omnibus Law Cipta Kerja dibatalkan, hingga minta dicabutnya UU Cipta Kerja.

“Ini kan bernegara kayak main-main gitu. Dan Rocky menyaksikan itu, sebelumnya pidatonya mengantarkan soal itu. Jadi, tidak ada urusan pribadi,” tandas Jumhur.

spot_imgspot_img
spot_img

Hot Topics

Related Articles