Tokoh nasional Rizal Ramli mengingatkan generasi Z, terutama mahasiswa agar tidak terjebak pada dukung mendukung figur yang berkontestasi di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sebab, selama calon presiden dan wakilnya ikut pada aturan threshold (ambang batas) hasil konspirasi elit parpol dan oligarki, jangan harap Indonesia mengalami perubahan.
Menurut Rizal Ramli, perubahan di Indonesia akan tercipta bila ada gerakan dari mahasiswa dan elemen masyarakat, bukan dari pemimpin hasil kompromi elit politik dan oligarki melalui sandiwara pemilu yang sudah diskenariokan.
“Mahasiswa sebagai pressure group harusnya tersadar bahwa sistem threshold dalam pemilihan umum hanya menguntungkan oligarki saja. Siapa-pun pemimpin yang terpilih melalui sistem threshold ini tak dapat memerintah, tapi justru diperintah oleh oligarki yang menjadi sponsornya dalam membayar mahar politik ke parpol dan kampanye,” tutur Rizal Ramli saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk “Masa Depan Gen-Z di Tengah Problematika Pilpres 2024” di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Senin (18/09).
Untuk itu, Rizal Ramli meminta mahasiswa untuk fokus dan lebih aktif dalam mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang menambah permasalahan bangsa sekarang ini.
“Legacy Jokowi selama berkuasa hanya membuat rakyat sengsara. Misal, IKN yang meninggalkan banyak persoalan, utang kereta cepat dan beberapa infrastruktur yang begitu besar, utang luar negeri yang membengkak, dan lain sebagainya. Terbaru belakangan ini adalah harga beras yang meroket. Ini kejadian ketiga di Indonesia setelah tahun 1966 dan 1998,” tegas Rizal Ramli.
Menurut Rizal Ramli, bila mahasiswa dan elemen masyarakat tak menyikapi kebijakan pemerintah yang hanya menguntungkan oligarki dan segelintir elit, maka keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat sebagaimana amanah dalam preambule UUD 1945 ibarat jauh panggang dari api.
“Masa depan dan arah bangsa ini ada digenggaman mahasiswa. Sejarah membuktikan gerakan mahasiswa 1966 dan 1998 mampu memakzulkan rezim. Bahkan, tokoh pers dan pergerakan Marco Kartodikromo pernah berkata, ‘Didik Rakyat dengan Pergerakan, Didik Penguasa dengan Perlawanan.’ Untuk itu, mahasiswa jangan pernah gentar menyuarakan kebenaran,” tandas Rizal Ramli.