Sabtu, 18 Mei 2024
spot_img

Adiv: Pemerintah Kurang Masif Sosialisasikan NIB ke Usawahan Muda

BERITA TERKAIT

Aktivis ’98, Hj, Novida Anggraini bersama Rumah Bersama Pelayan Rakyat (RBPR) Jakarta menggelar Program Relawan Menjemput UMKM di Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (08/01). Mayoritas dari 150 orang adalah usahawan muda ultra mikro berdialog seputar UMKM dan memberikan bimbingan pembuatan Nomer Induk Berusaha (NIB).

Perempuan yang karib disapa Adiv yang juga Caleg DPRD Prov. DKI Jakarta dari PPP Dapil Jakarta Timur, nomor urut 3 ini cukup kaget, sebab pelaku usaha muda ternyata belum memiliki dan memahami kegunaan NIB.

“Program pemerintah pembuatan NIB sangat positif. Namun, sangat disayangkan pelaku usaha muda masih banyak yang belum memiliki dan memahami kegunaan NIB,” sesal Adiv.

Sementara itu, Salma (29 tahun), pengusaha warung kelontong ternyata belum mengetahui dan memahami kegunaan yang akan didapatkan secara lengkap dari NIB. Bimbingan dan edukasi sangat diperlukan untuk memantapkan mental berusaha.

“Kakak Adiv, ternyata konsisten membantu usaha ultra mikro. Penjelasan yang diberikan serta bantuan bimbingan ini jarang kami terima dari pemerintah. Hal inilah yang penting buat kami untuk memperkuat mental sebagai pelaku usaha muda,” ujar Salma.

Nasywa (32 tahun), pengusaha burger rumahan justru sudah mengetahui program NIB dari internet. Pembuatan yang mudah dan cepat sangat membantu. Namun, kurangnya sosialisasi membuatnya belum mengurus NIB.

“Proses pembuatan mudah dan cepat dengan nomor HP WA aktif dan NIK atau email. Namun, ketidaktahuan kegunaan NIB jadi belum membuatnya,” ungkap Nasywa.

Ditambahkan,pelaku usaha muda sebenarnya sudah memiliki keberanian dalam memulai usaha dengan mandiri, menggunakan permodalan yang dimiliki. Meski demikian, untuk naik kelas dan mendapatkan bantuan permodalan dari pemerintah melalui KUR tanpa pengetahuan bimbingan akan menemui resiko yang besar.

“Kami memulai dengan permodalan seadanya, sendiri. Tetapi, perlu bimbingan bagaimana cara menaikkan usaha agar besar. Kak Adiv, cukup membantu dalam hal ini dan dengan adanya NIB setidaknya menjadi langkah awal dalam pengurusan administrasi yang diperlukan perbankan,” ujarnya.

Adiv yang juga dosen di salah satu perguran tinggi swasta Jakarta menambahkan, penguatan mental pengusaha muda sejatinya perluke konsistenan, tekun dan sinergitas antar kelembagaan. Pengalaman terjun langsung ke grass root ternyata membuktikan edukasi program pemerintah seperti NIB ternyata belum banyak diketahui dan hal ini sangat sayang terjadi.

“Kami sangat menyayangkan program NIB ternyata masih banyak belum diaktivasi oleh pelaku usaha muda. Mereka berani memulai usaha dan kita perlu bersama-sama merajut dan memberikan penguatan mental agar mereka sukses dalam berusaha,” pungkas Adiv.

spot_imgspot_img
spot_img

Hot Topics

Related Articles